Minggu, 13 Januari 2013

mengapa Loading Blog Bisa Super Enteng dan Kencang

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Artikel ini tentang trik bikin loading blog cepat, tapi apakah website ada turbonya? :) ini hanya bercanda, emang pake Bensol, Langsung saja,  loading blog  sangat enteng, ringan, bin cepat. Ada lagi yang bilang loadingnya gak pakai lama kayak yang lain. Wah, senang juga  mendengarnya ya.

Ini berarti bahwa salah satu poin dalam ‘web usability’ dan juga ‘web accessibility’ sudah terpenuhi oleh blog ini (tentang kemudahan akses bagi pengguna). Apa sih rahasianya sehingga loading blog  bisa enteng dan cepat?

Untuk meringankan loading blog ?

  1. Coba Pangkas beberapa navigasi/menu dan menyisakan yang menurut saya lebih penting untuk dipasang.

    Anda bisa lihat sendiri.  tidak ada navigasi/menu komentar terbaru, top komentator, dan bahkan menu kategori. Tak ada pula widget penghias maupun link-link/banner dari situs direktori blog (yang biasanya mengharuskan memasang banner mereka sebagai syarat agar link kita dipasang di situsnya). Satu-satunya widget yang di pasang yaitu berupa ‘histats’ (pencatat trafik) yang letaknya di footer.
  2. Coba anda menggunakan theme satu kolom saja.

    Poin ini sebenarnya masih bisa diperdebatkan. Apakah memang ada jaminan bahwa penggunaan theme satu kolom bisa lebih mempercepat loading?  rasanya tidak. Namun ada efek psikologis yang dirasakan oleh pengunjung ketika mengakses situs/blog yang menggunakan theme satu kolom.
    Area di bawah konten utama bisa tidak terlalu kelihatan proses loadingnya. Padahal bisa saja loading area di bawah konten tersebut agak lama. Jadi, yang dirasakan oleh pengunjung malah cepat loadingnya. Mengapa? Soalnya area header dan konten utama (yang memuat posting) akan termuat duluan dan memenuhi layar. Seolah-olah loading sudah tuntas. Padahal bisa jadi area/elemen di bagian bawahnya belum termuat sempurna dan ideal ya.
  3. Saya mengompress file CSS blog ini.

    Dan Anda Coba intip ‘source-code’ CSS blog . Anda akan melihat tampilannya menumpuk. Terkesan tidak beraturan karena tidak ada spasi. Tak ada pula keterangan tentang kode ini untuk mengatur tampilan apa misalnya.
    Namun bagi saya, itulah hasil pengompresan yang turut meringankan loading blog. Walau pengaruhnya mungkin cuma sedikit, tetap saja positif untuk mempercepat delay pembacaan dan penguraian kode-kode CSS oleh web browser internet.
    Cara mengompressnya gimana?
    Silakan menuju situs CSSdrive.com. Pada kolom yang ada, pastekan dengan semua isi file CSS blog Anda. Lalu tekan tombol . Jangan lupa pilih opsi ‘super compact’ agar hasil compress bisa lebih padat dan mengurangi ukuran file CSS lebih banyak. Hasil pengompressan siap untuk Anda pastekan kembali pada kolom CSS theme Anda.
    Peringatan !!!!  Jangan paksakan cara ini jika Anda belum begitu mahir mengedit CSS atau belum begitu paham konsep mengedit CSS dengan cepat. Bisa-bisa nanti Anda malah pusing ketika ingin mengedit CSS blog Anda yang sudah ada..
  4. Coba Pergunakan teknik ‘compressing’ via file .htaccess dan jug penambahan kode PHP letaknya khusus di atas header.

    Untuk Tutorial lengkapnya bisa disimak pada tulisan tentang Kompres Website untuk Mempercepat Loading. Cara ini sangat bersifat teknis dan lebih pas untuk pengguna WordPress dan platform lainnya yang berbasiskan PHP. dan tidak ada salahnya anda mencoba cara ini, sekalian menambah ilmu.
  5. Coba Anda Pergunakan server dalam negeri (IIX) dan Pergunakan jasa web hosting terbaik Indonesia.

    Mungkin anda berfikir, kenapa server dalam negeri? Soalnya target utama pengunjung blog ini yaitu mereka yang tinggal di Indonesia. Jadi, menggunakan server yang berlokasi di Indonesia bisa lebih mempercepat akses. Mungkin ada kekhawatiran bahwa server dalam negeri sering bermasalah? Ah, saya rasa relatif juga. Buktinya, blog ini sendiri jarang bermasalah bukan?
    Dan yang penting juga, Satu lagi, blog gunakan jasa hosting dengan ‘bandwidth unlimited’! Jadi anda tidak akan khawatir soal ‘bandwidth’ per bulan, bukankah anda merasa tenang bila aman.
  6. Cara Lain Coba lakukan validasi (X)HTML pada mayoritas halaman blog ini (home dan single-post).


    Coba cek Silakan cek pada halaman depan dan mayoritas halaman posting/artikel blog dengan ‘markup validator’ dari W3C. Rata-rata sudah valid (X)HTML 1.0 Strict (kecuali halaman ‘page’ statis). Ini bukan untuk berbangga atau pamer, melainkan untuk lebih mendisiplinkan diri  dalam penulisan kode (‘coding’).
    Pengaruhnya pada loading?
    Walau tidak ada penelitian yang bersifat ilmiah, saya merasakan pengaruh yang sangat positif dari hasil memvalidasi HTML pada mayoritas halaman blog. Dengan semakin minimnya error atau galat pada penulisan kode, maka engine web browser bisa lebih ringan (tidak perlu berupaya lebih keras) dalam menguraikan/me-render halaman-halaman web. Efeknya, ‘delay’ atau waktu penguraian (‘rendering’) kode-kode HTML bisa lebih cepat jadinya. Logisnya sih begitu kan ya.
  7. Trik dengan meminimalisir penggunaan JavaScript dan plugin.

    Pada Blog coba gunakan plugin SEO, Related-post, dan WP-thread-comments pada halamannya. Sedangkan JavaScript cuma pada script ‘google-analytics’ dan ‘histats’. Termasuk pada plugin WP-thread-comments. Untuk tautan pintas (‘jump link’),  lebih baik memilih pakai kode manual saja ya (tanpa efek jQuery). Toh, hasilnya akan jadi jauh lebih cepat (tidak ada efek menggulung) dan sama sekali tidak akan bikin berat loading. betul tidak.
  8. Silahkan menaruh/memasang kode pencatat trafik pada footer.

    Dan Lebih tepatnya adalah script ‘google-analytics’ dan ‘histats’ (yang menggunakan JavaScript). Kenapa harus ditaruh pada footer? Soalnya akan sangat memperlambat loading jika ditaruh pada header atau bagian yang lebih atas. Sifat dari JavaScript yaitu akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk dipanggil/dimuat secara sempura. Setelah ia termuat sempurna, barulah baris-baris kode/perintah di bawahnya dieksekusi oleh web browser. trik yang keren kan teman-teman sekalian. :)

    Maka dari itu dengan logika tersebut, ada baiknya kode-kode yang berupa JavaScript ditaruh pada footer saja agar termuat belakangan dan tidak menghambat pemuatan kode-kode di atasnya. Dalam arti lainnya, widget-widget yang sekiranya kurang begitu penting untuk dilihat pengunjung ada baiknya di taruh di bawah saja ya sobat.
    Peringatan!!! Jangan menaruh kode JavaScript yang mempengaruhi tampilan halaman web/blog Kamu di bagian footer. Misalnya kode plugin atau link plugin tertentu yang fungsinya menampilkan posting acak atau memberi efek tertentu pada navigasi di header.agar keren ya.
Tips Trik teknik lain yang bisa dilakukan yaitu membuat style CSS berbeda untuk disetiap jenis halaman. Misalnya untuk halaman home, saya menggunakan file CSS khusus home. Begitu pula untuk halaman posting dan halaman statis. Jadi, ada 3 jenis file CSS yang berbeda pada blog ini.
Wow Joz gandoz, Rasanya sudah terlalu panjang saya menguraikan. Jika ada pendapat, Taruh dikolom komentar ya para maniak blog.




info:kafeguedotcom

0 komentar:

Posting Komentar